Perekonomian Indonesia
Sistem Perekonomian Kapitalisme
Sistem Perekonomian Kapitalisme
Nama : Ngakan Nyoman G
NPM : 27214903
Kelas : 1EB42
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang
digunakan dari suatu negara untuk membuat sumber daya yang dimilikinya berjalan
dengan baik kepada suatu individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan yang terdapat antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem
ekonomi yang satu dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem
itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut
di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara
dua sistem ekstrim tersebut
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga
dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah
perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada
pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi.
Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang
mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran
dan permintaan.
A. Sejarah Perkembangan Perekonomian Di
Indonesia :
•1950-1959 :
Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)
•1959-1966 : Sistem ekonomi etatisme (masa demokrasi terpimpin)
•1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
•1998-sekarang : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya cenderung liberal.
•1959-1966 : Sistem ekonomi etatisme (masa demokrasi terpimpin)
•1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
•1998-sekarang : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya cenderung liberal.
Dalam perekonomian indonesia dikenal tiga
pelaku ekonomi pokok yaitu :
Koperasi —–> Sektor swasta ——> Sektor
pemerintah.
Segala bentuk perselisihan dalam kegiatan
ekonomi juga hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah dan dengan cara-cara
yang bijaksana tidak dengan pemaksaan dan kekerasan. Pada akhirnya, tujuan
akhir yang ingin dicapai adalah membentuk keadilan sosial tanpa memperlebar
jurang antara si kaya dan si miskin.
Dalam UUD 1945 pasal 33, dijelaskan panduan dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia. Pada pasal 1, dijelaskan perkonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas dasar kekeluargaan.
Jadi , Perekonomian yang ada di dunia ini , di organisasikan secara berbeda-beda . di Indonesia bentuk organisasi perekonomian sangat di pengaruhi oleh nilai-nilai kebudayaan , pandangan politik , dan ideologi ekonomi dari masyarakat tersebut.
Dalam UUD 1945 pasal 33, dijelaskan panduan dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia. Pada pasal 1, dijelaskan perkonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas dasar kekeluargaan.
Jadi , Perekonomian yang ada di dunia ini , di organisasikan secara berbeda-beda . di Indonesia bentuk organisasi perekonomian sangat di pengaruhi oleh nilai-nilai kebudayaan , pandangan politik , dan ideologi ekonomi dari masyarakat tersebut.
Sistem
Perekonomian (Liberalis / Kapitalis)
A. Sistem
ekonomi /Liberal/Kapitalis adalah
sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri :
1. Menerapkan sistem persaingan bebas
2. Kedaulatan konsumen dan kebebasan
dalam konsumsi
3. Peranan pemerintah dibatasi
4. Peranan modal sangat penting
Kelebihan :
1. Setiap individu bebas memiliki alat
produksi sendiri
2. Kegiatan ekonomi lebih cepat maju
karena adanya persaingan
3. Produksi didasarkan kebutuhan
masyarakat
4. Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
1. Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2. Rentan terhadap krisis ekonomi
3. Menimbulkan monopoli
4. Adanya eksploitasi
B. Tahap-tahap Sistem Ekonomi Kapitalis
1. Kapitalisme
awal
Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX, dimana individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan individu tersebut, sehingga mengakibatkan munculnya berbagai ekses negatif diantaranya eksploitasi buruh dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang, sitem liberal kapitalis awal/klasik telah ditinggalkan.
2. Sistem
liberal kapitalis modern
Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah
sistem ekonomi liberal kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur
penyempurnaan yang paling mencolok adalah diterimanya peran pemerintah dalam
pengelolaan perekonomian. Pentingnya peranan pemerintah dalam hal ini adalah
sebagai pengawas jalannya perekonomian. Selain itu, kebebasan individu juga
dibatasi melalui pemberlakuan berbagai peraturan, diantaranya undang-undang
anti monopoli (Antitrust Law). Nasib pekerja juga sudah mulai diperhatikan
dengan diberlakukannya peraturan-peraturan yang melindungi hak asasi buruh
sebagai manusia. Serikat buruh juga diijinkan berdiri dan memperjuangkan nasib
para pekerja. Dalam sistem liberal kapilalis modern tidak semua aset produktif
boleh dimiliki individu terutama yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat
banyak, pembatasannya dilakukan berdasarkan undang-undang atau
peraturan-peraturan. Untuk menghindari perbedaan kepemilikan yang mencolok,
maka diberlakukan pajak progresif misalnya pajak barang mewah
Negara-negara yang menganut sistem
ekonomi liberal kapitalis modern antara lain :
1) Di benua Amerika, antara lain Amerika
Serikat, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia, Ekuador, Kanada,
Maksiko, Paraguay, Peru dan Venezuela.
2) Di benua Eropa, sebagian besar menganut
sistem ini antara lain Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cekoslovakia,
Denmark, Prancis, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Polandia, Portugal, Spanyol,
Swedia, Inggris.
3) Di benua Asia, antara lain India, Iran,
Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand, Turki, Malaysia,
Singapura.
4) Kepulauan Oceania, antara lain Australia
dan Selandia Baru.
5) Di benua Afrika, sistem ekonomi ini
terbilang masih baru. Negara yang menganut antara lain Mesir, Senegal, Afrika Selatan.
C. Institusi-institusi dalam Ekonomi Liberal Kapitalis.
Ada lima institusi pokok yang membangun sitem ekonomi liberal
kapitalis, yakni :
a. Hak kepemilikan.
b. Keuntungan.
c. Kompetisi.
d. Harga.
D. Perbedaan Kapitalisme Dgn Sosialisme
Konsep
|
Kapitalisme
|
Sosialisme
|
Sumber kekayaan
|
Sumber kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
|
Sumber kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
|
Kepemilikan
|
Setiap pribadi di bebaskan untuk memiliki semua kekayaan yang di peroleh
nya
|
Sumber kekayaan di dapat dari pemberdayaan tenaga kerja (buruh)
|
Tujuan Gaya hidup perorangan
|
Kepuasan pribadi
|
Ke setaraan penghasilan di antara kaum buruh
|
BAB II
CONTOH KEGIATAN KAPITALISME DI INDONESIA
Kasus Minyak Goreng: Kegagalan Sistem Ekonomi Kapitalistik
Kamis, 14 Juni 2007
Sebenarnya sudah banyak contoh kasus yang membuktikan bahwa
sistem ekonomi kapitalistik yang dijalankan pemerintah Indonesia telah gagal mengatasi krisis multi dimensi yang kita alami sejak menjelang rezin Soeharto
ambruk hingga empat kali pergantian presiden pasca reformasi 1998. Tetapi,
melambungnya harga beras dan kini harga minyak goreng bahkan tanpa bisa
diantisipasi oleh pemerintah, menjadikan makin terang-benderangnya kegagalan
itu. Anehnya, para pemimpin negeri ini beserta para pakar ekonominya belum ada
yang mengakui kasus minyak goreng sebagai bukti kegagalan sistem kapitalistik.
Rakyat yang sedang susah dibikin lebih susah akibat kenaikan
harga beras dan minyak goreng, dua jenis komoditas yang merupakan kebutuhan
pokok rakyat Indonesia. Ketika harga beras melambung hingga mencapai Rp 6.000,
pemerintah mengantisipasinya dengan menggelar operasi pasar (OP) beras. Ratusan
ribu ton beras impor didatangkan dari Taiwan, dengan alasan stok beras dalam
negeri terbatas. Padahal belakangan diketahui, di balik impor beras terdapat
"udang' berupa fee dari pengusaha negeri asalk beras yang jumlahnya
triliunan rupiah.
Kenyataannya OP beras gagal membendung kenaikan harga beras.
Bahkan dalam kegiatan OP beras muncul "joki-joki" bayaran dari para
pedagang beras besar yang memborong
beras OP untuk dijual dengan harga pasar yang mencekik rakyat. Alhasil,
mekanisme OP gagal mengurangi beban rakyat karena toh rakyat tetap dihadapkan
pada harga beras yang tinggi.
Kegagalan OP beras ternyata tidak menjadi pelajaran bagi
pemerintah dalam mengatasi melambungnya harga minyak goreng. Bahkan terkesan
pemerintah makin limbung. Pekan lalu pemerintah merencanakan menaikkan pajak
ekspor CPO (crude palm oil) dari 1,5% menjadi 6,4%. Maksudnya supaya para
pengusaha CPO menjualnya ke pasar dalam negeri supaya harga minyak goreng
turun.
Rencana itu langsung diprotes bukan saja oleh pedagang CPO,
tetapi juga petani kelapa sawit. Para pengusaha CPO yang tergabung dalam
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GPKSI) menilai, kenaikan pajak
ekspor itu hanya akan menambah beban pengusaha dan petani yang berimbas pada
kerugian mencapai Rp 296 miliar. Bahkan sejumlah pengamat berpendapat menaikkan
pajak ekspor CPO bukan solusi, karena toh CPO bukan hanya untuk dibikin minyak
goreng melainkan untuk berbagai produk.
Ini memang harga yang harus dibayar dari pilihan terhadap
sistem ekonomi pasar yang kapitalistik. Sudah lama bangsa kita melupakan sistem
ekonomi kekeluargaan yang menjiwai pasal-pasal UUD 1945, di mana peranan negara
cukup dominan. Pasal 33 UUD 1945 sebelum diamandemen secara terang benderang
menegaskan sistem perekonomian kita. Tetapi oleh para kapitalis telah dirusak
dengan menghilangkan watak sosialisnya menjadi sangat kapitalistik.
Lihatlah ironi minyak goreng. Bagaimana bisa dijelaskan,
dengan jumlah produksi nasional CPO 16 juta ton setahun dan kebutuhan dalam
negeri hanya 4 juta setahun, rakyat kita
kekurangan stok minyak goreng hingga harganya melambung mencapai Rp 11.000.
Padahal untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri yang hanya 4 juta
ton CPO, pemerintah telah mewajibkan tiap pengusaha CPO untuk
mendistribusikannya ke pasar dalam negeri. Tetapi kenaikan harga CPO dunia
telah membuat para pengusaha kita lebih memilih mengekspornya ketimbang untuk
memenuhi kewajiban di dalam negeri.
Dalam sistem ekonomi pasar bebas, pemerintah diharamkan ikut
campur tangan. Sebab, jika pemerintah campur tangan berarti etatisme, berarti
tidak kapitalistik lagi. Itu berarti mengkhianati "ideologi"nya
sendiri. Padahal rakyat kita benar-benar butuh campur tangan pemerintah, baik
berupa "pemaksaan" ala sosialisme seperti China kepada pengusaha
maupun pemberian subsidi kepada produksi minyak goreng.
Kasus minyak goreng, bagaimana pun, harus menyadarkan kita
akan lemahnya sistem kapitalistik yang tidak pro kesejahteraan.*
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemerintah harus menghadapi masalah – masalah ekonomi yang sedang di hadapkan pada masyarakat indonesia. Selain masalah korupsi dan tersedianya infrastuktur yang ada pemrintah juga mengatasi masalah – masalah perekonomian yang lainnya seperti krisis ekonomi, inflasi dan tingkat perekonomian indonesia . Ini berarti pada kasus Minyak goreng ini masih lemah dengan digunakannya sistem kapitalistiknya karna tidak dengan pro kesejahteraan dan pemerintah sepertinya juga masih gagal dalam menjalankan sistem perekonomian kapitalisme ini .
Link terkait :
Sumber : http://jimysutanto.blogspot.com/2012/05/sistem-ekonomi-indonesia.html
http://mithafilandari.blogspot.com/2013/03/tugas-perekonomian-indonesia-minggu-1.html
http://febrienivivinoviana.blogspot.com/2012/03/sistem-ekonomi-liberalkapitalis.html
wikipedia.com